Tarik ulur, maju kena mundur kena. Mencari celah menuju jalan tengah. Dalam hidup, dinamika hal biasa.
Bagaikan ngopi plus makan pisang goreng. Hidup saja bagaikan abu nawas, tak peduli banyak orang mengecam. Memang kritik dan sentilan itu wajib, untuk menentang status quo dan kejahilan yang sudah mapan.
Di zaman penuh
sampah ini, menjadi nyeleneh itu baik. Urusan ibadah nda perlu
diungkit-ungkit, itu wilayah privat antara aku dan Tuhanku. Jadilah
seperti unta muda yg tak kuat untuk ditunggangi dan tak mudah untuk
diperas. Ah, hidup ini sudah terlalu rumit, kacau, independensi harus
dijadikan tameng dari godaan syaitan nyata yang terkutuk.
*Temukan profil Sarlin disini