Ketika Peran Diknas Butur Absen dari Ujian Nasional

Dalam beberapa bulan kedepan ini, lembaga pendidikan kita akan diperhadapkan dengan agenda tahunan yang teramat penting yakni pelaksanaan Ujian Nasional (UN).

Pelaksanaan Ujian nasional di tahun 2016 ini telah dijadwalkan oleh Kemendikbud. Sebagaimana dilansir dari websitependidikan.com. Berikut petikannya:
1. Ujian Sekolah SD Tahun Pelajaran 2015/2016 akan dilaksanakan pada tanggal 16-18 Mei 2016.
2. Ujian Nasional/UN SMP/sedrajat akan dilaksanakan tanggal 9-12 Mei 2016.
3. Ujian Nasional SMA/MA akan dilaksanakan pada tanggal 4-6 April 2016.

Menyikapi jadwal pelaksanaan Ujian Nasional yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud, saya menyatakan pendapat:

1. Merasa miris melihat kondisi birokrasi yang terjadi di Buton Utara hari ini (belum stabil) khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara.

2. Banyaknya para pegawai/pejabat yang sering bolos kerja (tidak disiplin) dan tidak aktifnya pimpinan Dinas Pendidikan dalam menjalankan tugas dan fungsinya (tidak aktif berkantor) sebagai pimpinan tertinggi di Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara, di khawatirkan akan berdampak pada kesiapan dalam menjalani pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dan adik adik kita yang duduk dikelas ujian akan menjadi korban dari kondisi birokrasi yang tidak kunjung stabil.

3. Kondisi birokrasi yang tidak stabil ini saya sinyalir diakibatkan oleh pertikaian antar pendukung (ABR, GAGA dan RINDU) pasca pilkada. Dinamikanya masih cukup kental, sehingga pihak yang kalah merasa malu, gengsi dan enggan untuk berjumpa dengan lawan politiknya. Rasa itu muncul akibat dari keterlibatan PNS dalam berpolitik praktis di Pilkada 9 Desember kemarin.

4. Jika realitas ini terus dibiarkan, tentu kekhawatiran diatas bukan tidak mungkin akan terjadi. Olehnya itu, Pemerintah, DPRD dan beberapa pihak terkait seperti Dinas Pendidikan harus segera menjadikan Ujian Nasional (UN) sebagai agenda penting yang harus secepatnya di jawab dan diselesaikan (perlu ada langkah solutif dari Pemda dan DPRD).

5. Pilkada telah usai, mari bergandeng tangan untuk kemajuan daerah dan jangan biarkan adik adik kita, anak anak kita dan kemenakan kita yang duduk di kelas ujian menjadi korban.

*) Oleh Hasruddin Jaya
* Gambar diambil dari sini