Menoreh Granat dari UHO


Seketika suasana menjadi ruwet. Isu kerawanan area kampus yang kerap diasosiasikan sebagai daerah rawan, kembali ke titik awalnya. Bahkan, ada netizen yang mengakhiri dengan tanya. Apakah ada teroris di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari?

Ledakan granat beberapa hari lalu (29/03) jadi pemicunya. Syahdan, di kampus yang tengah gencar dengan pengkondisian ke arah nuansa akademis, seketika gulita oleh ledakan granat.

Entah, motivasi apa yang membuat kampus ini mengadakan latihan penjinakan bom. Saya pun kadang berprasangka lebih, bilamana UHO sepertinya mendapat sejenis ramalan yang kurang sedap soal keamanan di kampus.

Tentu sesiapa saja akan berpikir demikian. Terlebih bila menarik benang historis latennya konflik yang selama ini terjadi. Konflik yang pernah terjadi di UHO, sama sekali adalah konflik yang diboncengi isu etnis. Dan,  menilik alat yang digunakan dalam konflik tersebut terbilang manual. Seperti busur, batu, senjata tajam, dan hal lain yang cukup tradisional. Tidak ada satu pun "alat perang" yang terbilang canggih.

Garis sejarah konflik tersebut, tentu amat tidak linier dengan agenda latihan penjinakan bom di lingkungan kampus. Kiranya, amat tidak sepadan bila satuan pengamanan kampus dilatih untuk menjinakkan bom. Betapa tidak, latihan tersebut berbuah sial, menewaskan 4 orang (Tempo.co, 29 Maret 2016). Satu orang anggota brimob Polda Sultra, dan tiga dari satpam UHO.

Saya pastikan, dalam beberapa waktu dekat, ledakan itu akan berbuah protes besar-besaran. Betapa tidak, kelompok mahasiswa yang merasa disumbat kebebasan beraspirasi, seperti memperoleh ruang yang cukup untuk mengkritisi kebijakan kampus. Yang, semestinya lingkup rektorat yang risih dengan kerawanan kampus malah memilih kegiatan yang justeru menggambarkan situasi darurat.

Bila UHO lebih peduli pada soal akademis, mestinya mendekatkan misi tridharma perguruan tinggi pada nafas akademis. Yakni menggiatkan rekayasa kultural kampus untuk mencapai kejelasan misi tridharma perguruan tinggi yang selama ini buram dan diliputi sengkarut.

Semoga ledakan granat di UHO menyibak tabir, siapa sesungguhnya yang berperan besar dalam agenda setting kampus? (*)

Oleh; Jufra Udo
Penulis bisa dihubungi via 082347430897